
Makan Bekal Agar-Agar Buatan Aisyah

Di pinggir Kaki Gunung

Plantlet Dendrobium
Makan Bekal Agar-Agar Buatan Aisyah
Di pinggir Kaki Gunung
Plantlet Dendrobium
Euforia kemenangan Juventus di musim 2011-2012 masih berlanjut! Musim memang telah berakhir, tetapi tidak untuk 7 punggawa juventus yang berhasil mengisi skuad Azzurri di Euro 2012 yang akan dimulai dua pekan lagi!
Mulai dari 32, 25, hingga menjadi bagian dari 23 orang yang akan menjadi pemain Italia di ajang pertandingan sepak bola antar negara paling bergengsi di benua biru. Luar biasa!
Portiere tentu saja dipegang oleh Gianluigi ‘Gigi’ Buffon. Lalu ada Andrea Barzagli, Leonardo Bonnuci dan Giorgio Chiellini di barisan pertahanan. Sedangkan Andrea pirlo, Emmanuele Giaccherini, dan Claudio Marchisio bertugas di lapangan tengah. 7 guys from my lovely team!! JuveTalia 🙂
Memang tak ada ujung tombak Juventus yang dipanggil oleh Prandelli. Namun jika saya boleh mengatakan… Giovinco juga bisa dikatakan sebagai sumbangan The Old lady untuk timnas. Pemain mungil tersebut memang tak menjadi punggawa Juve di musim lalu, tetapi bukankah status kepemilikannya masih 50% Juventus – 50 % Parma?! Jadi boleh dong jika saya mengatakan Juve menyumbang 7, 5 pemain untuk Azzurri di perhelatan Euro tahun 2012 ini?!! 😉
Overall… wish the best for Azzurri… Wish the best for 7,5 guys from my team!!! Forza Azzurri!! Forza Juventus!!
Beberapa tahun yang lampau, ketika The Old lady mengalami masa-masa suram… Rasanya tak ada yang mengenal ‘Storia di un grande amore’. Tidak ada lantunan “Forza la Juve’. Dan tak ada yang pernah mengetikkan ‘Inno Della Juventus” di kolom seacrh mbah gugel. Ketika saya mencarinya saat itu, susahnya sangat. Sangat susah. Tak bisa langsng menemukan theme song La Vecchia Signora. Tak bisa mendapatkan cori full version. Kalaupun ada, kualitas suaranya sangat jauh dari kata lumayan. Intinya adalah mbah gugel dan media donlot lagu tak memiliki stok lagu-lagu Juventus.
Namun pagi ini saya iseng-iseng mencoba mengecek di mbah gugel. Mencoba mencari cori-cori yang mungkin tak ada di list music player saya…. Dan yang saya dapat adalah 180 derajat berbeda dari beberapa masa silam. bahkan saya baru mengetikkan kata “inno”, si mbah gugel langsung menampilkan “inno della Juventus” di pilihan pertamanya.
Ya Tuhan….. senang rasanya melihat perlakuan mbah gugel terhadap lagu kebanggaan tim saya 🙂 Pilihannya tak hanya sat, tetapi melimpah! Mulai dari versi club hingga versi suporter di lapangan! Komplit!
Meskipun sedikit iri dengan mereka yang (mungkin) baru mencari lagu-lagu itu setelah kami menjadi kampiun, tetapi tetap saja senang. Setidaknya lagu Juventus bisa mulai masuk ke dalam telinga-telinga pecintanya sehingga mereka semakin cinta pada Juve! Dan semoga saja inno della Juventus terus didendangkan oleh semua Juventini di seluruh dunia…. Sempre!!!
Benar-benar storia di un grande amore 🙂 Yuk ngechant bareng-bareng!!!
Suka kue lumpur? Saya suka. Kalau kalian suka kue lumpur dan tengah berada di Sidoarjo… coba mampir ke warung “Kue Lumpur Muda-Mudi” milik Ibu Lilik. Tempatnya tak jauh dari alun-alun kota Sidoarjo. Warungnya memang tidak besar, tetapi rasanya bisa diacungi jempol. Warung kue lumpur ini menyediakan dua pilihan rasa. Original dan campuran kelapa muda atau degan. Rasanya sama-sama okay… tapi secara pribadi saya lebih suka yang original…. lebih melumpur 😉
Harganya? Original dibanderol Rp 1500,- sedangkan dengan campuran kelapa muda dihargai Rp 1750,- Terjangkau bukan?!Jika ditanya apa bedanya kue lumpur ini dengan lumpur-lumpur lainnya…. Pertama jelas…lumpur ini bukan lumpur lapindo sehingga tidak menyebabkan disorientasi sistem kerja saraf manusia. Kedua, tekstur kue lumpur di warung ini sangat sangat sangat lembut dibandingkan kue lumpur yang dijual di pasaran. Sepintas, bagian tengahnya terlihat layaknya makanan mentah. Tapi serius… kuenya mateng! Perfect Welldone!!
Cara pembuatannya juga unik (buat saya) karena masih menggunakan cara tempoe doeloe! Adonan kue yang cair dimasukkan ke dalam cetakan bulat-bulat yang ada di atas kompor. Setelah itu cetakan yang telah diisi adonan ditutup dengan menggunakan tatakan yang bentuknya bulat berukuran serasi dengan cetakan kue dimana di atas tatakan tersebut terdapat arang panas. Entah maksud dari teknik penutupan cetakan tersebut, tetapi saya menduga bahwa cara itulah yang menjadikan kue lumpur terlihat mentah tetapi terasa matang (Saya tak sempat bertanya karena si bapak sedang sibuk memasak dan terlihat tak ingin diganggu).
Tertarik untuk mencicipi? Silahkan mampir dan mencoba….
Dua hari yang lalu saya mengunjungi salah satu institusi penelitian yang ada di Indonesia. Bukan untuk melakukan penelitian, melainkan hanya mengantarkan salah satu teman yang Tugas Akhirnya dilakukan di tempat tersebut. Cuma mengantarkan apa salahnya coba? Lagipula saya suka… Daripada tidak ada kerjaan di kosan, bukankah lebih baik menemani kawan saya yang butuh ditemani itu?
Cuma nganter adalah niat utama. Tapi dibalik niat utama itu ada niat sampingan dong….
Selain cuma nganter… saya juga ingin mengobati kerinduan terhadap Nicky. I miss Nicky so bad… Yes..it’s Damn in true!! Sangat merindukan saat dimana saya duduk di depan sebuah alat bernama LAF (tanya mbah gugel apa itu LAF) dengan sebuah kostum yang kata ponakan saya adalah baju dokter. Bermain-main dengan dedaunan yang terpotong-potong. Mengamati tumbuh kembangnya setiap hari. Mengelapi botolnya dengan sangat hati-hati. Meramu media yang akan berfungsi sebagai rumah Nicky selama beberapa pekan.
Semua yang sudah saya lakukan sejak dua tahun lalu dan berakhir awal tahun ini tiba-tiba ingin saya lakukan kembali. Bukan maksud untuk kembali ke masa-masa perkuliahan yang membuat sakit kepala, melainkan kembali bermain dengan Nicky atau komunitas sejenisnya. Rasanya senang sekali saat saya berada di dalam ruangan dengan rak-rak yang berisi botol-botol yang di dalamnya berisi tanaman-tanaman kecil.. It’s so cute….Meskipun isi botol milik teman saya ataupun semua botol yang ada di sana bukan Nicky, tetap saja cute…
Lalu ada sesuatu yang berbeda dengan sistem kerja otak saat berada di dalam ruangan tersebut. Rasanya saya menjadi jauh lebih intelek 😉
Walaupun kemarin hanya sekedar mengantarkan si Aisyah Intan Paramartha, rasanya otak yang telah lama vakum ini bisa kembali pada sistem kerja terbaiknya dan kerinduan akan dunia my little Nick bisa sedikit terobati…plus bisa sekalian refreshing lohhh…. poto-poto juga!!!!!!
Terimakasih atas ajakanmu, Ais Babon 🙂
My Partner in Crime 🙂
Masih Bisa Senyum (Sebelum Bayar)
Ekspresi di foto itu 100% berubah ketika kami harus meninggalkan lapak rujak cingur milik unknown ibu-ibu! Semoga saja Tuhan membukakan pintu hati si ibu supaya ia menjadi pedagang yang jujur.. Supaya hasilnya membawa berkah lebih… Supaya lapak rujaknya lebih ramai… Supaya saya tak usah menjelek-jelekkan ia di lapak saya ini!
Salah satu makanan tradisional yang saya sukai adalah rujak cingur, bahkan bisa dibilang sangat saya sukai. Kemanapun saya pergi jika menemukan lapak rujak cingur, maka saya selalu mengusahakan diri untuk singgah ke lapak tersebut untuk merasakan si rujak. Selain itu bisa saya jadikan referensi jika memang rasanya ajib… kalau rasanya biasa saja, saya anggap sebagai pengetahuan bahwa rujak di tempat tersebut kurang maknyosss!
Dan malam ini saya mendapatkan pengetahuan bahwa lapak rujak cingur di area lapangan KODAM Surabaya tidak saya rekomendasikan sebagai rujak cingur yang ajib!
Porsinya gede… Banyak banget! Rasanya biasa saja. Penjualnya kurang ajar!
Harga sepiringnya memang standar rujak cingur… hanya 10 ribu IDR, tetapi caranya menjual itu sama sekali tak saya sukai.
Ceritanya saat si ibu memberikan rujak cingur yang saya & Chaca pesan, dia juga menyerahkan empat bungkus kerupuk pada kami. Karena merasa tidak memesan, saya bertanya
“Bu, ini kerupuknya gratis?”
Si ibu mengangguk. Lalu Chaca kembali menanyakan hal yang sama pada si ibu dan jawabannya adalah “Iya, Nak. Gratis kok”
Lalu…. siapa sih yang gak mau sama gratisan? Kambing hidup gratis saja saya mau, apalagi kerupuk yang siap makan 😉
Saat membayar ternyata kerupuk yang telah kami lumat itu masuk dalam hitungan bill yang harus kami bayar…. Chaca, tentu saja langsung melakukan kroscek pada si ibu
Chaca : “Loh buk…kan kerupuknya gratis“
Ibu : “Kabeh yo mbayar mbak… Endi ono’ gratisan?“
Terus tadi sewaktu kami bertanya apakah kerupuk ini gratis atau tidak… kenapa jawabannya ‘iya’??!!!
Harga kerupuknya memang tidak sampai 500 ribu IDR, tetapi cara ibunya itu loh yang membuat kami kesal! Hiiii….Kalau memang tak gratis, bilang saja dari awal! Kalaupun tak gratis, kemungkinan kami membelinya juga ada karena rujak tanpa kerupuk itu kurang okay! Kalau caranya seperti si Ibu itu, boleh dong jika saya merasa tertipu?!!
Sungguh sikap yang tidak terpuji dari seseorang yang mencari rezeki melalui berdagang. Di dalam kitab suci keyakinan saya memang disebutkan bahwa Tuhan paling banyak melimpahkan rezekinya di area jual beli atau berdagang… Tetapi saya yakin bahwa cara berdagangnya tidak dengan tipu muslihat! Buat saya, si Ibu sudah menjadi nila setitik di hari jadi kota Surabaya….
P.S: lapak rujak terbaik di kota ini tetap di kawasan Mulyosari! porsi besar, rasa okay, penjual jujur!
Terhitung 5 tahun sudah saya bergelut dengan kota ini.
Merasakan panas yang naudzubillah… Macet jalanan yang tak pernah berhenti…. Air kran yang tak layak minum… hingga sungai beralirkan sampah saya temukan di kota ini!
Surabaya oh Surabaya….. Hari ini tepat 719 tahun usianya…. Saya bukan penduduk ber-KTP Surabaya, tetapi 5 tahun bukan waktu yang singkat untuk mendiami suatu tempat. Walaupun tak dilahirkan di Suroboyo…. boleh dong ikut merayakan semangat Sparkling 719 Suroboyo bersama penduduk asli 🙂
Happy anniversarry, Suroboyo….. Semoga satu tahun ke depan bisa lebih baik dari 719 tahun sebelumnya! Siapa yang bisa menjadikan Suroboyo lebih baik? Tentu saja kalian yang telah meletakkan diri di kota pahlawan ini!
Jadilah penduduk Suroboyo yang taat peraturan… Jadilah penduduk Suroboyo yang selalu membuang sampah di tempatnya… Jadilah penduduk Suroboyo yang peduli terhadap sesama… Jadilah penduduk Suroboyo yang jujur…. Jadilah penduduk Suroboyo yang pintar… Jadilah penduduk Suroboyo yang religius… Jadilah penduduk Suroboyo yang terbuka terhadap arus global tetapi tetap kokoh dengan pondasi Suroboyo!
Selamat kepada kalian yang telah menghadirkan angka 719 bagi kota ini 🙂
Ata pupu ta'an to'u. Iki lewo soga tana
Indonesian-based Juventus Blog
Just another WordPress.com site
Guru Yang Baik Itu Seperti Lilin, Menghabiskan Dirinya Sendiri Untuk Menerangi Jalan Bagi Orang Lain - Mustafa Kemal Ataturk
my Words for the World