Melongok Isi Museum Mpu Tantular


Sabtu kemarin saya berkesempatan untuk mengunjungi Museum Mpu Tantular bersama partner in crime setia saya, Chaca. Kalo ada yang tanya ngapain ke museum… Jawaban saya “gak ngapa-ngapain. Pengen aja”. Hehehe… Karena saya menyukai museumn. Itulah alasan utama mengapa saya mengiyakan ajakan Chaca untuk mengunjungi museum yang awalnya berada di Surabaya tersebut.

Yang kedua tentu saja mencari obyek foto-foto ๐Ÿ˜‰

Tapi karena ada larangan memotret di dalam museum (yaahhh ๐Ÿ˜‰), jepretan yang saya dapatkan kurang maksimal… maksudnya? Jadi aturan masuk museum adalah “No Food&Beverage. No smooking. No CAMERA” , tapi karena saya gatel jika tidak membidikkan lensa maka saya melakukan sesi pemotretan di beberapa titik yang menurut saya lumayan plus jauh dari pengawasan cctv dan petugas (maaf ya bapak-bapak petugas museum karena saya tidak mematuhi aturan ๐Ÿ˜‰ ).

Namun saya sedikit bingung dengan aturan gambar camera yang dicoret di beberapa tempat dalam museum itu. Awalnya saya patuh untuk menonaktifkan kamera, tetapi saat melihat pengunjung lain yang dengan santainya menjepretkan lensa di dekat petugas tanpa mendapat teguran… Saya jadi mikir dong… sebenarnya boleh atau tidak mengambil gambar di dalam museum??!! Kalau pengunjung lain boleh memotret, kenapa saya tidak? Maka diantara sikap untuk mengikuti pengunjung tersebut dengan mematuhi aturan yang tertera di beberapa dinding museum, jadilah beberapa potret yang saya bidik dengan perasaan takut-takut. Dan karena tidak seluruh dinding diberi lambang ‘camera dicoret’ maka saya hanya memotret di bagian museum yang tidak didapati aturan tersebut. Salahkah saya,ya Tuhanย  ( ๐Ÿ˜‰ ) ?!!??

Yang pasti…menghabiskan waktu di museum ini tidak membuang-buang waktu! Karcis masuk hanya 2000 rupiah plus 1000 rupiah untuk parkir motor. Daripada hanya menikmati kemeriahan shooping festival di mall tanpa membeli apa-apa lantaran tak ada budget ( ๐Ÿ˜‰ ) lebih baik belajar santai di museum yang berada di Sodoarjo ini. Paling tidak, mengetahui bahwa Jawa Timur pun memiliki pusaka masa lalu ๐Ÿ™‚

image

image

image

image

image

image

image

image

3 comments on “Melongok Isi Museum Mpu Tantular

  1. I am also commenting to let you be aware of of the fabulous experience my cousin’s girl found visiting yuor web blog. She realized such a lot of details, not to mention what it is like to possess an excellent giving character to make the rest really easily master specific complex issues. You actually surpassed her desires. Thanks for displaying such warm and helpful, safe, revealing as well as unique tips about the topic to Tanya.

  2. Can I just say what a relief to discover an individual who genuinely knows what they’re talking about on the internet. You certainly understand how to bring an issue to light and make it important. A lot more people have to check this out and understand this side of your story. I can’t believe you’re not more popular because you most certainly possess the gift.

Leave a reply to Nisha Huffstutler Cancel reply