Hari ini Ais menerima raport semester satu. Raport pertama untuk jenjang Sekolah Dasarnya. Hasilnya lumayan, menurut saya. Namun ternyata hasil itu tidak lumayan untuk kedua orang tuanya.
Dengan daya pikir seperti ponakan saya itu, harapan kedua orang tuanya (mungkin saya juga) adalah Ais bisa menjadi yang nomer satu di kelasnya. Dilihat dari hasil ulangan harian atau ujian tengah semesternyapun rasanya sangat mungkin dia yang terbaik. Tapi mau bagaimana lagi, semester ini ponakan saya itu hanya berada di peringkat ketujuh dari 60 siswa. Yayayaa….. Tak buruk bukan?
Meleset enam tingkat dari prediksi awal.
Saya tak tahu perkataan apa yang akan tertuju pada Ais. Kalo saya membayangkan, mungkin ‘ucapan ‘ yang akan Ais terima adalah
Dari Papi Saya: “Hiiii….kok peringkat 7!! Makanya to, Yik sinau!”
Dari Mami Saya: ” Kok peringkat 7, ci? Kenapa gak 1?”
Dari Orang Tuanya: “Tuh kan… kurang belajar jadinya gini!”
🙂 Seperti itulah kira-kira hadiah buat Ais. Saya tahu karena dulu saat berada di usia Ais, kata-kata seperti itulah yang terlontar dari mulut kedua orang tua saya sesaat setelah menerima rapor.
Tapi kata saya, “Ais tetap juara kok! Peringkat 7 dari 60 siswa kan gak jelek! Masih masuk 10 besar bukan?! Toh sekarang baru semester 1…kelas 1 pula! Masih ada waktu untuk membuktikan bahwa Ais adalah yang terbaik!! So, Kept Move on!!!” 🙂
Saya benar bukan? Nomer 7 dari 60 itu tidak jelek! Masih tergolong bagus!
Dan seandainya ada teman-teman yang memiliki adik atau saudara yang masih duduk di bangku sekolah, gak usah terlalu menjudge saat melihat hasil raport mereka. Tak perlu mengatakan ‘Kok cuma peringkat 50’ atau sejenisnya karena hal itu bisa berdampak buruk bagi psikis adik atau saudara kalian. Mungkin niatnya untuk memacu semangat belajar, tetapi mental setiap orang kan berbeda. Kenapa tak dinasihati baik-baik saja? Memberikan penjelasan secara face to face saya rasa jauh lebih baik daripada harus mengintimidasi di hadapan seluruh anggota keluarga. Memberikan semangat supaya di semester berikutnya bisa meningkatkan prestasi belajar, mungkin dengan menjajikan reward. Tapi kalau memang menjanjikan sesuatu janji itu tak boleh hanya sekedar JamBu alias Janji Busuk.
Buat Aisy… Terus belajar ya…. Aunty bangga kok sama Ais 🙂
-7.614529
110.712247
You must be logged in to post a comment.