Road To 32 Sul Campo!

Here we go… Jadwal sepanjang musim 2013-2014 sudah ditentukan… Bismillah, semoga Lo Spirito alla Juventus masih bisa bertahan hingga akhir musim depan. Hingga gelar ke 32 menjadi milik The Old Lady. Seperti kata Coach Conte “Menang adalah hal yang sulit. Kembali menang jauh lebih sulit. Dan mengulang kemenangan hingga tiga kali adalah hal yang bersejarah”. Semoga saja, kemenangan tiga kali itu bisa terwujud kembali di akhir musim depan. FIGHTING!!!!! 😀

This is it….

1° Giornata = Sampdoria – Juventus
2° Giornata = Juventus – Lazio
3° Giornata = Prescritti – Juventus
4° Giornata = Juventus – Hellas Verona
5° Giornata = Chievo – Juventus
6° Giornata = Torino – Juventus
7° Giornata = Juventus – Rigoristi
8° Giornata = Fiorentina – Juventus
9° Giornata = Genoa – Juventus
10° Giornata = Juventus – Catania
11° Giornata = Parma – Juventus
12° Giornata = Juventus – Esaltati
13° Giornata = Livorno – Juventus
14° Giornata = Juventus – Udinese
15° Giornata = Bologna – Juventus
16° Giornata = Juventus – Sassuolo
17° Giornata = Atalanta – Juventus
18° Giornata = Juventus – Roma
19° Giornata = Cagliari – Juventus

War of A Hole Season

Sesorean Bersama Kawanan Juventini

Kumpul-kumpul dengan teman-teman Juventini kali ini adalah bagi-bagi takjil untuk berbuka puasa di salah satu sudut Jalan Raya Darmo Surabaya. Cuma kumpul-kumpul sembari berbagi dengan pengendara jalanan. Sekalian juga untuk lebih mengenal satu sama lain, bukan? Satu lagi, hari ini juga menjadi hari jadi Juventus Club Indonesia yang ke 7.

Semoga saja bendera Bianconerri bisa tetap berkibar ke seluruh penjuru Indonesia dengan Lo Spirito alla Juventus & Semangat Merah Putih pastinya!!!

Identitiy of Community

Identitiy of Community

Opening

Opening

Takjil Yang Dibagi-Bagikan

Takjil Yang Dibagi-Bagikan

The Action

The Action.

 

Finished :D

Finished 😀

La Squadra Della Juvedonna :)

La Squadra Della Juvedonna 😀

Eksistensi Juvedonna

Eksistensi Juvedonna

Bersama Kapten JCI Chapter Surabaya

Bersama Mr. Kapten JCI Chapter Surabaya @Warung Manyar Surabaya

Kelakuan 'Sopan' Anggota Kepada Ketua :D

Kelakuan ‘Sopan’ Anggota Kepada Ketua 😀

Setelah Menyantap Menu Buka Puasa

Setelah Menyantap Menu Buka Puasa

Mbak Ima-Saya-Adik Saya

Mbak Ima-Saya-Adik Saya

Alhamdulillah....Masih Bisa Buka Bersama :)

Alhamdulillah….Masih Bisa Buka Bersama 🙂

 

Yang Spesial Dari Sebuah Meeting

Di sebuah kantor atau di tempat kerja, pasti ada aktivitas yang paling tidak disukai. Saya juga punya. Dari semua hal yang menjadi rutinitas kantor, saya paling tidak menyukai meeting. Iya, meeting. Berkumpul di suatu ruangan dengan pihak manajemen satu divisi. Uhhhhh…. pertama, karena bagi saya meeting selalu membuat kepala pusing dan kedua setelah pusing, mata saya jadi berkunang-kunang plus mengantuk.

Sialnya adalah, meeting itu adalah salah satu kewajiban bagi siapapun yang masuk dalam ruang lingkup organisasi, termasuk perusahaan. Mau bagaimana lagi coba? Menolak ikut bisa terkena ocehan atasan, ikut malah membuat kepala pusing plus mengantuk yang akhirnya hanya akan membuang-buang waktu kerja. Meeting = Useless.

Tapi… karena memang tuntutan pekerjaan, mau tidak mau meeting itu harus saya ikuti. Iya, HARUS!! Karena keharusan itu saya pun mencari cara supaya penyakit anti meeting itu bisa saya sembuhkan. Paling tidak, keberadaan saya di ruang meeting tidak hanya sekedar menghambur-hamburkan waktu kerja.

Pertama, saya menekankan pada diri sendiri bahwa meeting itu hanyalah salah satu bentuk perbincangan. Cuma ngobrol ‘ringan’ untuk membahas pekerjaan yang harus dilakukan sekaligus menganalisis kinerja teman-teman lainnya. Just a sharing!! Dari pikiran sederhana tersebut, sedikit demi sedikit cenut-cenut di kepala saat meeting mulai berkurang. Mengantuk juga jarang.

Kedua, bawa saja buku/notes/kertas atau apaun yang bisa digunakan untuk menulis plus bolpoin/pensil tentunya. Alat tulis itu saya gunakan untuk mencatat apa-apa yang memang penting dan menjadi tugas saya. Mencatat masukan, perintah,saran, maupun sedikit guyonan dari atasan. Yang pasti, catatan tersebut tidak dituliskan dengan rapi jali karena toh saya bukan notulen & dengan tidak berantakan karena catatan tersebut juga untuk diterapkan, kalau misalnya dituliskan dengan model cakar ayam atau rumput bergoyang, apakah bisa dibaca untuk dimengerti setelah meeting selesai? Nope!! Saya sendiri, menuliskan poin penting saat meeting dengan tulisan gaya bebas. Dengan menggunakan bolpoin berwarna dan model huruf yang unyu-unyu 😛

Dengan dua cara itu, setidaknya saya bisa mengikuti meeting tanpa harus dibarengi dengan gangguan sakit kepala ataupun kantuk yang mendera. Dan sebenarnya, meeting itu gak jelek-jelek banget kok. Iya…meeting itu punya banyak manfaat. Lupakan manfaat meeting sebagai media sharing ataupun komunikasi antar rekan kerja. Tak perlu pula memasukkan koordinasi pekerjaan sebagai manfaat meeting! Itu biasa!!

Bagi saya, yang spesial dari meeting itu adalah Membajakan Mental.

Meeting tidak selalu diisi dengan ceramah ramah tamah, tetapi juga hina dina dan amarah dari atasan. Bahkan selalu. Ada saja yang membuat atasan harus bersuara dengan nada sepuluh oktaf. Selalu ada alasan bagi atasan untuk menyudutkan anak buahnya. Dulu, ketika saya masih baru menjadi bagian dari pekerja di kantor, cerita dari senior mengenai betapa mengerikannya atasan saat marah itu sempat membuat saya penasaran. Banyak sekali keluhan yang saya dengar dari rekan kantor mengenai ‘caci-maki’ yang diterimanya dari atasan. Tapi kemudian ketika beberapa kali saya berada di ruang meeting dimana atasan melakukan ‘aksi’nya, yang saya rasakan biasa saja. Bukannya menyepelekan, melainkan memang tidak ada rasa takut atau ngeri seperti yang dituturkan teman-teman. Mungkin karena mental saya sudah terbiasa dengan ‘kekerasan’ seperti itu (masa iya Juventini bermental gurem???!! 😛 ) dan dengan adanya meeting tersebut mental yang sudah kuat bisa menjadi jauh lebih kuat. Bagus juga untuk terapi mental teman-teman yang (mungkin) masih belum teruji.

Serius, meeting itu bisa menjadikan mental seseorang jauh lebih strong! Itu spesial dari meeting!

Meskipun saya tetap menjadikan ‘meeting’ sebagai peringkat teratas dalam list aktivitas kantor yang tidak saya suka, setidaknya meeting itu baik. Ya.. seperti yang diajarkan salah satu ayat di kitab suci keyakinan saya bahwa “Apa yang kita sukai belum tentu baik bagi kita dan apa yang tidak kita sukai belum tentu tidak baik bagi kita karena hanya Allah yang Maha Mengetahui” (Q.S. Al baqarah:216; arti pastinya cek saja di Alquran. Saya hanya menuliskannya dengan gaya yang saya suka).

Dear Kawanku

Dia itu salah satu kawan

Agak berbeda dengan sejenisnya

Bukannya tidak normal, melainkan hanya tidak sama

Dan tidak sama itu bukan sesuatu yang salah bukan?

Bukankah Indonesia itu memiliki banyak sekali perbedaan? Ingatlah Bhinneka Tunggal Ika

Iya, kawanku yang berbeda itu bukanlah virus yang harus dibunuh dengan vaksin

Sama halnya dengan sejenisnya yang mayoritas… kawanku juga ciptaanNya

Sama-sama manusia dengan segala hak asasinya

Tahukah kamu… kawanku yang berbeda itu bukan penjahat

Banyak sekali cerita yang dia tuturkan padaku

Iya, hampir setiap malam pesan singkatnya selalu ada dalam kotak surat ponselku

Isinya…mulai perbincangan tanpa arah hingga pertanyaannya yang berkaitan dengan makna dari kehidupan

Lalu kemudian… suatu malam, pesan singkatnya padaku tak seperti biasanya

Pertanyaan yang menurutku melewati garis batas area perkawanan kami

Tapi aku tidak marah atas tuduhan tersiratnya padaku itu

Aku tidak marah atas dobrakan dirinya pada ruang khususku

Aku hanya sedikit bersikap dengan tidak menegurnya selama satu hari penuh

Tapi kemudian, pesan singkatnya padaku di tiap malam terhenti

Tak ada satupun percakapan diantara kami

Lalu dia menuliskan sebuah kalimat di sebuah aplikasi ponsel pintarnya yang intinya adalah kecewa

Ahhh… kecewa

Mungkin, dia kecewa pada ku

Mungkin saja

Dear kawanku yang berbeda… maaf jika rasa kecewa itu memang tertuju padaku

Maaf jika ternyata pribadiku ini tak sesuai dengan ekspektasimu

Dekorasi Pada Perayaan Maulid

Snack-Snack Gantung. Dekorasi Acara Perayaan Maulid Nabi di Daerah Kos Saya.

Snack-Snack Gantung. Dekorasi Acara Perayaan Maulid Nabi di Daerah Kos Saya.

Another Part of Hanger of Snack :P

Another Part The Hanger of Snack 😛

Dedek Tetangga Yang Siap-Siap Berebut Apapun yang Menggelantung di atas kepalanya

Dedek Tetangga Yang Siap-Siap Berebut Apapun yang Menggelantung di atas kepalanya

Poto-poto itu adalah hasil jepretan di awal tahun saat perayaan maulid nabi di lingkungan tinggal saya. Jujur saja, hingga saat ini belum ada jawaban yang memuaskan atas pertanyaan saya mengenai esensi jajanan, uang, ataupun barang-barang lain yang digantung sebagai dekorasi acara. Ada yang tahu? Anyone?

Teori Cinta

Kata Agnes Monica “Cinta ini kadang-kadang tak ada logika” memang benar. Apa yang mau dilogika? Didefinisikan saja susah. Beberapa waktu yang lalu seseorang pernah bertanya pada saya “apa bedanya sayang, suka, dan cinta”. Ayo…apa bedanya… Saya tahu bahwa ketiga kata itu memiliki arti yang berbeda, tapi saya tak tahu harus membagi definisi ketiganya. Sulit merangkaikan kata sebagai deskripsi ketiganya. 

Kenapa pula harus dideskripsikan? Bukankah mengerti akan ketiganya saja sudah lebih dari cukup? 

Kesimpulannya, cinta itu bukan sekedar makna. Tapi lebih pada rasa. Namanya juga rasa, pastilah relatif. Tergantung masing-masing personal mau merasakannya seperti apa. Perspektif individu yang tak bisa disamaratakan. Tak bisa diukur dengan alat apapun. Tak bisa di upgrade macam software komputer dan perangkat teknologi lainnya. Yang pasti dari cinta memang hanya tak ada logika dan buta dan membuat gila. 

Sudah, itu saja teori cinta ala Saya.

We’re The Champions!!!

Laju Juventus di Liga Champions 2012/13 boleh cuma sampai perempat final usai disingkirkan Bayern Munich. Tetapi dari jumlah pendapatan di ajang itu musim lalu, Juventus justru bisa melebihi Bayern yang jadi sang kampiun. Menurut data resmi yang dirilis UEFA, Juve berhasil menangguk total 56 juta poundsterling atau 65,3 juta euro dari perjalanan klub Italia itu di Liga Champions musim lalu. Itu adalah jumlah terbanyak di antara tim-tim peserta Liga Champions 2012/13, melebihi raihan Bayern yang ada di posisi dua dengan 47,3 juta poundsterling (sekitar 55,046 juta uero). Borussia Dortmund, rival Bayern di Bundesliga sekaligus finalis musim lalu, berada di posisi ketiga dengan raihan 46,5 juta poundsterling (54,161 juta euro). Klub Italia AC Milan, yang tersingkir di babak 16 besar, ada di posisi empat dengan 44,1 juta poundsterling atau sekitar 51,4 juta euro. Menurut Football Italia, fakta bahwa musim lalu kompetisi Seri A tinggal menyisakan Juve dan Milan di fase grup sudah membuat hak siar televisi di Italia dibagi untuk dua tim tersebut. Akibatnya, di sektor ini ‘Bianconeri’ dan ‘Rossoneri’ pun meraih jumlah pendapatan yang lebih besar dari dugaan. Dua semifinalis yang juga merupakan klub raksasa Spanyol, Real Madrid dan Barcelona, kemudian ada di posisi lima dan enam secara beruntun. Paris Saint-Germain (Prancis), Manchester United (Inggris), Montpellier (Prancis), dan Malaga (Spanyol) melengkapi 10 besar daftar itu
seperti diwartakan Sports Mole. 

Berikut daftar peraih uang terbesar dari Liga Champions musim lalu (dalam juta poundsterling)

  1. Juventus – £56.1m
  2. Bayern Munich – £47.3m
  3. Borussia Dortmund – £46.5m
  4. AC Milan – £44.1m
  5. Real Madrid – £41.6m
  6. Barcelona – £39.1m
  7. Paris Saint-Germain – £38.4m
  8. Manchester United £30.5m
  9. Montpellier – £27.8m
  10. Malaga – £27.6m
  11. Arsenal – £27m
  12. Chelsea – £26.4m
  13. Manchester City £24.7m

Buka Bersama #2

Buka bersama teman-teman penulis.. Iya, kali ini BuBernya edisi rekan seruangan. Rekan senasib beda penanggungan. Sekaligus sedikit pembicaraan intern saya kepada teman-teman penulis. Sebuah pendekatan sederhana seorang editor kecil dengan rekan-rekan penulis yang naskahnya akan saya obrak-abrik. Yang naskahnya saya tolak. Tapi tetap… dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang luar biasa. Iya, cuma buka puasa bersama. Makan bersama. That’s all.

We Are The A Team!

We Are The A Team!

Lelaki Berkostum Merah itu Penyelundup. Sengaja Saya Ajak untuk Menjadi Tukang Poto, ehhh..malah minta dipoto pisan euy..

Lelaki Berkostum Merah itu Penyelundup. Sengaja Saya Ajak untuk Menjadi Tukang Poto, ehhh..malah minta dipoto pisan euy..

Setia Menunggu Bedug

Setia Menunggu Bedug Azan Maghrib

Dengan Junior & Senior Writer

Dengan Junior & Senior Writer

We're The Team :D

We’re The Team 😀

Satu-Satunya Anggota  Yang Gak Mau Difoto.

Satu-Satunya Anggota Yang Gak Mau Difoto.

Makan bersama alakadarnya untuk sekedar bersama-sama :) FIGHTING, GUYS!!!

Makan bersama alakadarnya untuk sekedar bersama-sama 🙂 FIGHTING, GUYS!!!

Sejuta Kisah Tentang Blitar (5)

Hei…cerita ke Blitar ternyata belum usai. Akhir pekan lalu, kawan seperjalanan saya kembali singgah ke Surabaya. Lalu, dia menuturkan perjalanan pulangnya dari Blitar.

Sebenarnya, saya dan kawan saya tidak pulang bersama. Kami berpisah jalan. Setelah leyeh-leyeh sekitar satu jam di serambi masjid besar Blitar dan membeli jajanan cilot, kami berpisah arah. Saya menuju stasiun kota Blitar, sedangkan kawan saya memutuskan untuk menggunakan jasa angkutan bus umum sebagai alat transportasi meninggalkan rumah Bung Karno. Ceritanya saya mendapatkan tiket pulang dengan menumpang kereta Penataran-Dhoho yang secara garis besar rutenya adalah Blitar-Kertosono-Surabaya. Sementara kawan saya berdomisili di Malang. Kalau saja tiket pulang yang saya miliki adalah tiket kereta Penataran, kami bisa saja pulang bersama. 

Oke..intinya adalah kawan saya pulang dengan bus. Untuk menaiki bus jurusan Malang, tentu saja harus menuju terminal atau jalanan besar tempat lewatnya bus. Dan letaknya tidak dekat dari alun-alun, khususnya bagi pengendara kaki. Dengan bekal GPS yang menjadi salah satu fitur ponsel smartnya, dia pun menapaktilasi jalanan yang kami lalui saat menuju alun-alun.

Tujuannya satu, kembali ke tempat angkutan carteran yang dengan baik hati mau mengangkut kami menuju alun-alun untuk mencari abang becak atau angkutan umum (yang beroperasi normal tanpa dicarter orang). Kawan saya tetap berjalan dengan santainya. Dia bilang sekitar 2 KM dari alun-alun, dia baru menemukan sebuah becak yang menganggur di tepi jalan. Tapi masalahnya, abaang becaknya terlihat sedang tidak berniat mengayuh. Akhirnya perjalanannya berlanjut. Hingga di suatu sudut jalanan yang dia sendiri juga tak tahu jalan apa namanya dan dikoordinat berapa pastinya, dia menemukan seorang abang becak yang bersedia mengantarkannya ke tempat menunggu bus jurusan Malang. 

Inilah susahnya di Indonesia… tak ada halte bus yang bisa menjadi penanda bahwa jalanan tersebut dilalui oleh bus yang bersangkutan. Kalaupun ada halte, fungsinya abstrak. Bahkan tak lebih sebagai spot tanpa guna selain sebaagai tempat berteduh saat hujan atau hunian para gelandangan. 

Lalu, entah bagaimana ceritanya kawan saya sudah berada di atas bus jurusan Malang. Dia mendeskripsikan bahwa badan bus itu kecil. Lebih kecil daripada bus kota yang biasanya beroperasi di Surabaya. Namun, karena sebelum menaiki bus dia mendengar pak kondektur berteriak-teriak ‘MALANG MALANG MALANG’, maka ditariklah suatu kesimpulan bahwa bus tersebut memang akan membawanya kembali ke kota Apel.

Busnya bagus. Ber AC pula. Dan dia tak perlu berdesakan. Singkat kata diapun terlelap. Menikmati kenyamanan berkendara dengan bus yang tak kami rasakan di saat keberangkatan. Beberapa jam kemudian…dia terbangun. Melihat seisi bus. Hasilnya, di atas bus hanya ada tiga gelintir orang. Bus dalam keadaan terparkir. Kawan saya semakin bingung saat mengetahui bahwa bus tersebut berhenti di sebuah tempat yang tidak dikenalnya. Bukan terminal Arjosari, sebagaimana tujuan awalnya. Karena masih tidak tahu dimanakah dia saat itu maka pertanyaan kepada seorang perempuan pun terlontar “Mbak, ini bisnya mau kemana ya?”

Si perempuan menjawab, “Mau ke Blitar, Mbak”

BODOH!! HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA

Saya tahu sekarang, sebenarnya kawan saya itu masih tidak ingin pulang. Dia masih ingin stay di Blitar! Pasti 😀

Tahukan kalian, saat itu dia tengah berada di terminal Gadang. Gadang memang merupakan wilayah administratif dari kota Malang, tetapi secara geografis letaknya jauh di sebelah utara kota Malang. Untunglah saat itu masih ada sebiji angkutan yang mau membawanya ke terminal Arjosari. Sebiji angkutan hasil tanya jawabnya dengan seorang ibu yang hendak pergi ke daerah Kacuk.

Karena itu kawan…berhat-hatilah..bagi kalian yang hendak keluar dari Blitar menuju Malang kota dengan perhentian terakhir terminal Arjosari, jangan sekali-kali naaik bus berbadan kecil plus ber AC. Karena bus tersebut hanya akan menurunkan kalian di terminal Gadang. Bagus kalau kondisi masih pagi, kalau malam hari seperti teman saya? HAHAHA… 

* Saat itu, di waktu yang sama, saya sedang tertidur lelap di atas gerbong kereta yang sempat delay selama satu jam. Dalam tidur saya melihat diri saya tersenyum. Senyum yang tak saya ketahui alasannya sebelum akhir pekan lalu 🙂

BuBer W/ La Squadra Della Office

Buka bersama rekan kantor. Another having fun!

Guys

Guys

Girls

Girls

Bapak OB & Dongseng Saya :D

Bapak OB & Dongseng Saya 😀

Penilaian Games di Acara Buka Bersama Kemarin

Penilaian Games di Acara Buka Bersama Kemarin

Ekspresi Peserta Games yang Menyalahi Aturan. Dasar Indonesian, Salah Malah Tertawa :D

Ekspresi Peserta Games yang Menyalahi Aturan. Dasar Indonesian, Salah Malah Tertawa 😀

Pemenang Doorprize!!

Pemenang Doorprize!!

Pembacaan Puisi.. Fiuuhhh...Dasar Bapak OB Gombal..

Pembacaan Puisi.. Fiuuhhh…Dasar Bapak OB Gombal..

Penyerahan Hadiah Oleh Mr.GA ke Ketua Kelompok yang Menang Games

Penyerahan Hadiah Oleh Mr.GA ke Ketua Kelompok yang Menang Games

Akhirnya...Saya Kena Jepretan Kamera

Akhirnya…Saya Kena Jepretan Kamera

Relationships are So Complicated!

Malam itu, entah untuk yang ke berapa kalinya saya dan dua orang kawan menghabiskan seperempat waktu malam di sebuah kafe langganan kami. ‘Duduk’, istilah kami. Duduk sembari meneguk minuman kegemaran masing-masing. Cappucino ice untuk saya, cappucino hot untuk seorang kawan, dan kawan satunya selalu berganti-ganti pesanan, dengan alasan ingin mencoba saja.

Tapi malam itu, perbincangan kami tidak sama. Berbeda dengan malam-malam sebelumnya yang hanya saling bertukar cerita atas aktivitas harian. Tiba-tiba saja malam itu kami membahas masalah ‘hubungan’. Iya, hubungan diantara sepasang anak manusia.

Saya mengawali topik itu dengan mengeluarkan pertanyaan, “Kenapa harus ada perselingkuhan?”

Lalu berbagai macam jawaban keluar dari kedua orang kawan saya ini. Panjang lebar dengan segala macam susunan persepsi. Tapi intinya satu, mereka sama-sama sepakat bahwa perselingkuhan itu adalah ‘hilaf seorang manusia’.

Benarkah demikian? Bagaimana dengan kejadian perselingkuhan yang diulang-ulang? Apa itu juga termasuk kategori hilaf? Apakah esensi dari mahluk yang bernama manusia hanyalah hilaf?

Kembali pada topik ‘hubungan’…. kenapa menjalin hubungan dengan orang itu begitu rumit ya? Katanya cinta, katanya sayang, katanya suka… tapi selingkuh.. tapi selalu marah-marah..tapi selalu membuat pasangannya menderita. Uuhhh… Rumit.

Tapi kemudian saya menemukan sebuah rangkaian kata yang berbunyi

𝑪𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒔𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒉𝒂𝒕𝒊, 𝒕𝒂𝒌 𝒑𝒆𝒅𝒖𝒍𝒊 𝒃𝒆𝒕𝒂𝒑𝒂 𝒉𝒆𝒃𝒂𝒕 𝒍𝒐𝒈𝒊𝒌𝒂..  𝑻𝒂𝒑𝒊 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒕𝒂𝒉𝒖 𝒌𝒂𝒑𝒂𝒏 𝒕𝒖𝒌 𝒈𝒖𝒏𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒍𝒐𝒈𝒊𝒌𝒂, 𝒂𝒈𝒂𝒓 𝒉𝒂𝒕𝒊𝒎𝒖 𝒕𝒂𝒌 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒕𝒓𝒖𝒔 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒖𝒌𝒂.

Mungkin saat ini kalimat tersebut benar. Cinta itu bukan perkara logika. Tidak ada hubungannya pula dengan raga. Cinta itu masalah hati..HATI, bukan salah satu organ dalam manusia, melainkan sesuatu yang tak kasat mata, namun bisa dirasa. Itulah yang membuat seseorang berani untuk menciptakan suatu ‘hubungan’. Dan ketika ‘hubungan’ itu harus kandas, karam, kacau, rusak, berantakan lalu ada perselingkuhan, harusnya logika bisa menjadi senjatanya bukan? Tapi kemudian kembali lagi pada statement awal bahwa cinta itu lebih hebat dari logika. Karena itulah, masih belum ada titik terang dari perbincangan salah satu  ‘kacau’ kami malam itu.

Ahh…hubungan itu memang rumit!