Pesan dari Bapak Saya:
“Awas lo, Nduk. Gak usah ikut-ikut organisasi gak jelas. Ndak usah gabung-gabung sama NII”
Hemmmm….. pesan tersebut sedikit mengancam memang. Tapi Insya Allah, saya tahu apa yang baik dan yang buruk.
Saya sama sekali tidak tahu motif NII itu apa. Saya hanya bisa menebak dan berspekulasi saja. Tapi yang jelas NII dan organisasi-organisasi aneh lain yang mengatasnamakan kepercayaan saya, Islam, adalah kerjaan orang-orang yang tak punya kerjaan. Mau apa coba repot-repot mendirikan Negara Islam Indonesia? Kenapa tidak memajukan Negara Kesatuan Republik Indonesia saja? Apa mereka fikir membuat suatu Negara itu semudah membuat mie rebus?
Sangat tidak masuk akal. Katanya mau membentuk Negara Islam, tapi kenapa harus menggunakan cara yang tak dilegalkan oleh Islam. Benarkah mereka yang tergabung dalam NII adalah seorang muslim? Saya pikir, jika mereka benar-benar muslim mereka tidak akan melakukan perbuatan semacam menculik orang. Jika ingin mencari anggota, mengapa tak mencari secara baik-baik coba? Mengapa harus sembunyi-sembunyi jika perbuatan mereka itu tidak menyimpang?
Apa iya anggota-anggota NII hidup lebih layak dibandingkan WNI biasa? Tapi mengapa saya mendengar mereka kerap kali mencari dana dengan meminta sumbangan di pinggiran jalan? Dan motifnya selalu sumbangan Panti Asuhan atau Yayasan Anak Yatim. Benar-benar buruk!! Sudah menyalahi aturan negara, bohong pula!! Sama sekali tidak mencerminkan Islam. Dan sama sekali tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Tidak pantas rasanya jika organisasi mereka dinamakan Negara Islam Indonesia.
Dan seandainya suatu saat NKRI berubah menjadi NII saya akan pindah kewarganegaraan!!!!!!