Bye November!

Hari terakhir di bulan Nopember….

Bukan bulan dengan hari-hari terbaik. Atau mungkin ini adalah yang terparah. Dua kali Juventus kehilangan poin di bulan ini jelas menjadi bulan suram bagi saya. Ditambah rekening tabungan yang bocor. Yang kemudian untuk pertama kalinya ‘menentang’ arahan Papi untuk berkecimpung di dunia pekerjaan yang dipilihkannya yang kemudian berujung dengan perang dingin di antara kami 😦 Plus kondisi kantor yang agak kisruh… fiuuhhh…

Ya Ampun November….padahal di hari pertamamu adalah hari kelahiran The Old Lady, tapi kenapa hari-hari setelahnya malah menciptakan kelabu? Mungkin terlalu berlebihan jika dinilai sebagai bulan penuh masalah, tapi tetep November sangat kurang ceria.

Semoga kabar baik di hari terakhir ini menjadi pertanda akan luar biasanya Desember yang siap menyapa…

Walaupun penuh susah.. walaupun membuat payah… November tetap membuat cerita.

Semoga tahun depan, cerita yang dihaturkan November jauh lebih baik dari tahun ini.

Bye…Bye November…..

The Worst Week Ever!

Minggu yang kacau.

Suasana kantor tiba-tiba menjadi rusuh. Banyak kritikan dan perubahan sistem kerja. Kritikan karena bos merasa deadline kantor tidak terpenuhi. Kritikan karena kualitas pekerjaan yang di bawah ekspektasi beliau. Akhirnya kritikan tersebut mengarah pada perubahan sistem kerja di kantor.

Hal yang membuat saya bingung adalah mengapa deadline pekerjaan termasuk dalam alasan si bos melontarkan kritikannya. Padahal, saya sudah sangat yakin bahwa deadline pekerjaan saya tak pernah melebihi tenggat waktu yang si bos tetapkan. Lalu kualitas…. bagaimana bisa si bos menilai kualitas sementara beliau tak pernah secara langsung menganalisis hasil kerja anak buahnya? Kualitas dari sisi mana pun tak diungkapkan dengan jelas, sehingga saya dan teman-teman seprofesi menjadi bingung bagian mana yang salah dari kami.

Lalu kemudian ada perubahan sistem kerja dimana koordinator divisi saya hanya fokus pada anak-anaknya. Tak boleh diributkan dengan urusan lain. Bagus, karena selama ini mas koordinator saya lebih sering melakukan pekerjaan yang sama sekali tak berhubungan dengan tugas dia.

Tapi kemudian, sistem baru tersebut berubah keesokan harinya. Entah demi apa… yang jelas… seseorang nampaknya berusaha menjatuhkan area kerja saya.

Seriously… masalah deadline yang gagal itu sangat konyol bagi saya! Saya sudah sangat meyakini dan jelas-jelas memiliki catatan untuk setiap hasil pekerjaan yang telah saya dan teman-teman penulis selesaikan. Tapi kemudian ada teguran bahwa pekerjaan kami sangat melewati tenggat waktu.

Hello…. kok bisa?

Singkatnya; tim saya (penulis) selalu mengirimkan hasil kerja kami ke koordinator. Selanjutnya koordinator akan meneruskan pekerjaan tersebut pada Manajer tim yang juga merangkap sebagai editor. Lalu editorlah yang bertanggung jawab atas hasil akhir pekerjaan di timnya. Mengirimkan hasil kerja pada bagian operasional yang akan mengirimkan hasil-hasil tulisan pada pemesannya.

Kalau misalnya penulis sudah mengirimkan hasil kerja ke koordinator dan koordinator telah meneruskannya ke editor… tapi kemudian klien tidak menerima orderannya dengan tepat waktu…. Siapa yang salah? Salah siapa?

Saking kacaunya…. minggu ini bukanlah minggu terbaik saya di kantor. Pekerjaan memang selesai, tetapi tak ada waktu untuk chit-chat dengan teman atau sentil-sentilan via YM dengan orang sekantor. Tak ada waktu untuk membalas SMS atau melirik HP sekalipun. Satu-satunya waktu luang hanya untuk salat! Bukan karena pekerjaan susah… hanya saja otak sedang tidak bergairah untuk menuturkan rangkaian kata. Parahnya adalah kemarin…. SAYA LUPA MENYENTUH PEKERJAAN YANG HARUS SAYA SELESAIKAN!!! 😦

BENAR-BENAR LUPA. Akhirnya ada tugas yang saya selesaikan di luar deadline…. Hikssss…

Benar-benar minggu yang tidak baik..

Trik Melawan Manusia Menyebalkan

Kalau sekantor sama orang yang menyebalkan, Yang saya lakukan adalah:

  1. Diam. Ngapain buang-buang tenaga untuk marah-marah sama manusia yang menyebalkan? Bisa-bisa capek dobel..capek jiwa dan raga
  2. Gak ngurus. Suka-suka manusia itu mau apa, yang penting tidak mengacaukan pekerjaan saya
  3. Just show my great peformance. Salah satu cara pembalasan yang paling saya suka. Mengerjakan tugas dengan baik untuk hasil terbaik!
  4. Tutup telinga. Mendengarkan musik pake earphone jauh lebih menyenangkan daripada harus mendengar bacotan dan argumen-argumen tanpa makna yang hanya bisa memekakkan telinga!
  5. Jalan-jalan sepulang kerja! Salah satu cara ampuh untuk menyetabilkan emosi yang penuh amarah adalah jalan-jalan selepas jam kantor. Gak harus pergi ke luar kota atau ke tempat rekreasi. Yang penting tidak berdiam diri di kamar. Hanya sekedar windows shopping di hypermart atau supermarket sejenisnya pun sudah cukup untuk menghilangkan rasa jengkel pada manusia menyebalkan di kantor
  6. Berdoa. Memohon padaNya supaya kinerja saya tetap on fire meski harus dikelilingi manusia-manusia yang pikirannya tak sejalan dengan mind set saya!

Yah, semoga saja cara-cara tersebut tetap bisa saya lakukan untuk menjaga Lo Spiritto selama dikelilingi oleh orang-orang menyebalkan!! Biarlah mereka menggonggong, menyalak, mengeong, dan mengembik….. Saya tetap berlalu 🙂

Kalau Kau Berani

Lawanlah aku kalau Kau memang berani….Namun jadilah lawan di hadapanku supaya aku tahu harus mengeluarkan jurus apa

Tantanglah aku kalau memang kau mau…… Namun jadilah penantang di hadapanku supaya aku tahu hanrus melawanku dengan bagaimana

Jatuhkanlah aku jika kau memang mampu…. Namun lakukanlah semua itu di depanku supaya aku bisa segera berdiri untuk melawanmu

Tikam aku jika itu memang membuatmu puas, Namun jangan lakukan di belakangku karena aku tak akan bisa tahu dengan apa tikamanmu

Kalau memang berani…. bicaralah di depanku

Kalau memang berani…. mari bertarung secara elegan

Kalau memang berani…. arahkan saja busur panahmu padaku…. bidikkan anak panahnya saat aku menatatpmu

Percayalah….aku jauh lebih suka bertarung secara terang-terangan, daripada harus mendengar bisikan setan yang membelakuangiku

Mereka Masih Mencari Bang Napi FC

Huahahahahaha….. ternyata masih saja ada makhluk yang mencari arti kata ‘bang Napi FC’ via google yang entah kenapa diarahkan pada laman blog ini….

Kalo awalnya agak risih dengan istilah yang dilontarkan salah satu akun twitter bola tanah air, sekarang geli. Karena ternyata masih banyak manusia yang menganggap celotehan si akun gila itu serius. Bahkan menganggapnya sebagai keseriusa.

Heran deh…yang nyari arti Bang Napi FC ini serius benar-benar tidak tahu atau hanya sekedar searching-searching iseng?!! Bukankah kabar berita ini sudah hampir lewat setengah musim?? Kenapa masih saja ada yang ingin tahu?

-_- Masih Saja mesin Pencari Dunia Maya, kakek Gugel, mengantarkan mereka yang mencari ‘Bang Napi FC’ ke halaman blog ini!

Hebat banget ya akun @My_supersoccer, bisa meningkatkan rasa ingin tahu para pembacanya!

JUVENTUS BELUM KALAH!!

Lagi. Kekalahan kedua musim ini dan lagi-lagi oleh tim kota Milan. Yah…apa mau dikata. Kalau sudah tak diadili oleh sosok yang adil, bermain agresifpun tak akan membawa hasil.

Skor 1-0 menjadi penutup laga antara The Old Lady dan si merah hitam pagi tadi. Juventus tak bisa meraih poin untuk yang kedua kalinya di musim ini. Kecewa sudah pasti, tapi I Bianconerri tetap & selalu di hati!

Memangnya kenapa kalau Robinho melesakkan sebiji gol melalui titik putih? Tidak akan mengurangi rasa cinta Juventini pada Juventus.

Noi non ti lasceromo mai!!!

Juventus akan tetap menjadi sebuah kebanggaan!

Masih capolista! Dan musim ini masih panjang! Hukuman untuk Conte tinggal sepekan pula. Karena itulah, kekalahan pagi ini akan menjadi pelajaran tersendiri untuk tim supaya tetap mawas diri dan sebagai ujian bagi Juventini untuk membuktikan kadar setianya pada The Old Lady!

Bagi saya; menang, kalah dan seri… Juventus tetaplah Storia di un grande amore 🙂

Selamat bagi tim kota Milan yang berhasil menjadi pencuri poin La Vecchia Signora. Tapi Juventus belum mati. Juventus belum kalah!!

Kisah Garudaku

Ada saja cerita tentang TimNas. Bukan kisah inspirati tentang prestasi, melainkan cerita-cerita yang sangat jauh dari kata sportivitas. Sepakbola adalah dunia olahraga, jadi bukankah sepantasnya jika nilai-nilai sportif dunia olahraga dianut seanut-anutnya? Dunia yang sejatinya menjunjung tinggi nilai sportivitas, malah dipenuhi dengan retorika-retorika yang tidak jelas

Sayangnya konflik di tubuh Garuda tak juga berhenti. Kericuhan antar suporter memang sudah biasa dan menjadi makanan sehari-hari dunia kulit bundar. Yang tidak biasa adalah ricuhnya konflik di tubuh asosiasi yang menaungi TimNas Garuda. Setahun telah berlalu, namun tanda-tanda berakhirnya konflik di tubuh PSSI belum juga terlihat. Jangankan tanda-tanda berakhir, konflik bertambah meruncing dan melebar hingga terbentuknya dua kubu Tim Nasional. Versi PSSI dan versi KPSI. Jika memang benar kedua kubu memiliki niat untuk memajukan dunia sepak bola Indonesia, mengapa harus bertikai? Mengapa harus ada dualisme TimNas yang membuat para atlet sepak bola tanah air tak jelas nasibnya? Harusnya kubu KPSI & PSSI menfusikan diri dan bersama-sama membentuk tim kuat sehingga Macan Asia tak hanya menjadi sebuah legenda.

Ada lagi konflik MenPora yang tak mau memenuhi permintaan pendanaan TimNas untuk ajang Piala AFF sebesar 2 M sehingga membuat masyarakat mengadakan even ‘Koin Untuk TimNas’ sebagai bentuk solidaritas akan Garuda. Hasilnya terkumpul rupiah sebesar 35 Juta. Sumbangan untuk TimNas masih terus dilangsungkan via rekening BRI 4187-01-005149-53-6 dengan  nama rekening ‘Satu Untuk Timnas’. Alasannya karena Menpora hanya mau mendanai 800 juta untuk aksi Garuda di ajang piala AFF di Malaysia.

Mungkin dana kementrian Pemuda dan Olahraga telah habis untuk mega proyek Hambalang yang memakan biaya 1,2 T dan tak rampung-rampung sehingga tak mampu memberi 2 M pada TimNas.

Ah…sudahlah…membahas masalah organisasi Garuda tak akan habis dalam sekecap.

Yang paling penting adalah semoga di ajang piala AFF kali ini Garuda mampu mengepakkan sayapnya dan kembali mengaum sebagai Macam Asia.

Saya tetap mendukungmu, Garuda…

Apapun yang terjadi, garuda tetap di dadaku 🙂

P.S: tapi tetap…. Fino Alla Fine Forza Juventus!!!!!!

Anak Emas????

Istilah Anak Emas untuk beberapa kalangan itu pastilah sebuah titel tanpa gelar yang bisa meningkatkan citra. Di area pekerjaan, anak emas selalu berkaitan dengan orang yang paling dipercaya oleh si bos. Orang yang selalu diberi tanggung jawab dan paling dikenal jika dibandingkan dnegan karyawan lainnya. Setidaknya itulah yang bisa saya tangkap dari pendapat rekan kerja mengenai seorang ‘anak emas’.

Saya, yang masih tergolong anak baru tapi sudah mendapatkan kepercayaan lebih daripada anak lama  dari atasan, tiba-tiba saja dikatakan sebagai ‘anak emas’ bos oleh rekan kerja. Sebuah sebutan yang menurut saya menggelikan. Menggelikan karena definisi saya terhadap ‘anak emas’ sangat berbeda dengan apa yang ada di fikiran rekan kerja saya itu.

Hampir setiap hari teman kantor menyatakan, “Cieee…yang dicariin Pak Bos Tiap hari

Padahal ya… saya gak tiap hari juga ketemu Bos Besar. Bahkan jarang. Anak Emas? Huuaaaaa…. kalau benar anak emas, harusnya saya tak usah dikasih pekerjaan berat tapi tetap dapat bayaran…gede lagi.! Anak Emas itu harusnya di sayang-sayang. Dikirimin makan malam. Dibuatin kopi setiap pagi. DiSMS sin tiap saat. Tiap malam ditelpon untuk disuruh istirahat. Kalau libur di telpon untuk ditanyain kabar. Pokoknya diperhatiin banget!

Lahhh…kalau dicari tiap hari untuk dikasih pekerjaan lebih namanya bukan anak emas, kakak! Serius… bulan November masih belum berakhir, tetapi jadwal pekerjaan saya sudah tertata hingga 30 Desember 2012… Padahal di tanggal itu saya berencana izin karena memiliki planning ‘going to the somewhere with someone’…. Jadwal deadline juga gak masuk akal. Sehari harus mengunyah 3-4 materi…. HOEKSSSS…. anak emas macam apa itu namanya??

Jadi, kalau masih ada yang bangga dengan predikat anak emas… ambil saja sekalian predikat yang menempel di tubuh saya ini (entah siapa dan kapan nempelnya). Lebih baik jadi anak orang tua masing-masing, kawan!

Likes Fans Likes The Merda!

Setelah mendengar kabar tidak menyenangkan mengenai perlakuan salah satu pemimpin di kantor ini, kemarin sore ada lagi kabar menggelikan dimana Saya menjadi objeknya.

Dari seorang sumber terpercaya, saya mengetahui bahwa bos besar mengkritik saya karena terlalu fanatik menyukai Juventus. Bos besar juga mengatakan bahwa beliau sangat mengecam saya yang menempelkan tato logo Juve di pergelangan tangan.

Lucu! Tato???! Hei BOS…. SAYA TAHU DENGAN BENAR HUKUMNYA MENGGUNAKAN TATO MENURUT KEYAKINAN SAYA. MENURUT KEYAKINAN KITA. DAN SAYA MEMPELAJARI BAGAIMANA TAK BAIKNYA TATO BAGI KESEHATAN TUBUH!!! Mengecam seseorang di belakang adalah salah satu sikap yang menurut saya PENGECUT!

Okay…memang ada logo Juventus di pergelangan tangan saya. Tapi itu bukan tato permanen yang melekat dan tak tembus air. Logo Juventus di pergelangan tangan saya hanya sebatas guratan tinta mahendi. Sejenis pacar (pewarna kuku) yang biasanya digunakan oleh perempuan-perempuan timur tengah dan India saat hendak menikah. Masih bisa ditembus air dan akan hilang dalam jangka waktu dua minggu. Tak akan hilang kalau saya tak mandi seumur hidup!!! >.<

Untunglah bos besar segera mendapatkan klarifikasi mengenai logo Juventus yang tertempel di pergelangan saya. Dan beliau paham. Sebagai bawahan, saya akan menganggap tuduhan tersebut sebagai kesalahpahaman si bos.

Tapi sebagai Juventini, saya tidak akan melupakan kritikannya mengenai terlalu fanatiknya saya terhadap The Old Lady dan menganggap Juventus membawa pengaruh buruk pada saya. 😦 Sebuah kritikan yang keluar dari seorang pecinta Ladri!! Ternyata benar… fans itu mencerminkan club mereka!!

3 – 0 Itu Indah!

🙂 Hari ini bahagia…..

Setelah di Matchday lalu melibas Nordsjaelland, dini hari tadi Juventus berhasil menumbangkan juara bertahan UCL. Chelsea dilibas dengan skor 3-0. Tiga gol tanpa balas di Juventus Arena yang membuat posisi Juventus berada di nomor dua dan membuat peluang The Old Lady untuk lolos dari fase penyisihan lebih besar dari Chelsea. Jika di laga terakhir fase ini Juve berhasil menang atau menahan imbang Shaktar Donetsk tanpa mempedulikan hasil yang diraih Chelsea maka wakil grup E yang lolos ke babak 16 besar adalah Shaktar Donetsk dan Juventus. Karena Shaktar Donetsk telah memastikan diri untuk lolos ke babak 16 besar setelah dini hari tadi menghajar Nordsjaelland 5-2.

Juventus sendiri, berhasil mematahkan taktik Di Matteo untuk The Blues. Quagliarella, Vidal, dan Giovinco menjadi pencetak skor di pertandingan dini hari tadi. Hasil positif ini adalah hikmah dari absennya Pirlo akhir pekan lalu kala menjamu Lazio. Dan semoga permainan apik yang dipertontonkan anak asuh Conte bisa berlanjut di laga lanjutan serie A akhir pekan nanti kala bertandang ke stadion San Siro untuk menghadapi merah hitam.

The President 🙂